Senin, 18 November 2013

Jurnal sebuah Artikel

PRODUK “ MAICIH”

http://media.dinomarket.com/docs/imgusr/2011-07/kiripik_maicih_200711200730_ll.jpg.jpg

MAICIH adalah perusahaan keripik singkong pedas terbesar di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Bandung, Jawa barat. Perusahaan ini berdiri pada Juni 2010 sebelumnya merupakan perusahaan yang yang berbasis Usaha Kecil Menengah berpayung hukum CV. 29 Synergi, namun sejak 2011 pendirinya Reza Nurilham mengubah payung CV menjadi PT sebagai payung hukumnya.
Beberapa produk MAICIH terkenal dari PT. Maicih Inti Sinergi adalah Keripik pedas yang memiliki beberapa varian level dan Basreng (Baso Goreng). Dua produk tersebut adalah varian lama dari MAICIH telah bertahan sejak awal perusahaan tersebut berdiri. Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena memiliki New Value untuk diangkat ke media massa.
Perusahaan ini meraih kesuksesan dan mulai dikenal masyarakat dengan merek dagang MAICIH pada Februari 2011 dan diliput oleh salah satu acara di Trans TV di program Realita Bingkai Berita. Reza Nurhilman bersama tim menggunakan akun Twitter official dari perusahaan @infomaicih sebagai senjata utama pemasaran mereka.
PT. Maicih Inti Sinergi memisahkan diri dari produsen awal dan memiliki pabrik sendiri setelah permintaan semakin meningkat yang resmi didirikan pada tahun 2011 denganReza Nurhilman sebagai Komisaris. Untuk menghindari pemalsuan produk, Logo MAICIH mulai dipatenkan hak ciptanya.





Latar belakang

PT MAICIH INTI SYNERGI merupakan usaha keripik pedas yang
didirikan oleh pria kelahiran 29 September 1987 bernama Reza Nurhilman. Usaha
yang bergerak di bidang pangan ini mampu meraih omset hingga empat miliar
rupiah per bulannya. Strategi pemasaran dan penjualan yang terbilang sukses ini
cukup menarik, ia membuat bahasa marketing dengan nuansa yang berbeda, agen
yang biasa menjual produk Maicih ini mereka beri nama dengan Jendral Maicih.
Para Jendral menjual produknya tersebut dengan strategi berpindah-pindah lokasi
dan penjualan produknya hanya dapat diketahui melalui situs jejaring sosial
seperti facebook dan twitter, dengan strategi tersebut mereka mampu memasarkan
ke luar Pulau Jawa, bahkan sampai ke luar negeri.

Isi Materi
Logo Maicih pertama kali diperkenalkan pada September 2010. Maicih digambarkan sebagai siluet seorang nenek memakai ciput (sejenis penutup kepala yang biasa dipakai nenek-nenek di kalangan Sunda) dan memakai mantel dengan ornamen kristal dalam desainnya. Secara filosofis Maicih ingin menampilkan sosok yang misterius lewat gambar siluetnyaMaicih juga ingin tampil sebagai sosok nenek yang akrab, hangat, ramah, dan penuh senyum mewakili karakter orang Sunda. Maicih punya sebutan unik lainnya.Maicih selalu menyebut “anak emak” untuk setiap distributor dan “incu emak” kepada konsumen. Pelafalan anak dan cucu itu merupakan upaya keakraban dan kehangatan sebuah keluarga.
Maicih kembali mengganti konsep logonya dengan menambahkan unsur dekoratif lewat gambar cabe dan bawang. Logo baru yang dirilis pada Januari 2011 ini menampilkan logo Maicih yang kian ramai penuh unsur. Penambahan elemen garis dan berlian menjadi beberapa pembeda dengan logo Maicih sebelumnya.

Logo itu pun tidak bertahan lama. Memasuki bulan Juni 2011, Maicih resmi memperkenalkan logo barunya yang kini lebih terlihat jelas dan mulai meninggalkan gambar siluet. Sosok Maicih terlihat nyata ketika logo ini menampilkan sosok emak menghadap ke depan sambil tersenyum sumringah. Makna dari gambar ini menceritakan bahwa menghadapi dunia tanpa keangkuhan dan menjalaninya tetap penuh senyuman. Keramahan dan senyuman tetap dijaga karena mempertahankan identitas orang Sunda yang dikenal ramah tamah.
Seiring dengan munculnya logo baru, Maicih versi baru ini pun seolah siap menghadapi dunia baru, sambil tetap rendah hati dan tersenyum. Maicih kini telah memperoleh izin Dinkes Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), serta mendapat LP POM MUI untuk sertifikat halal. Maicih turut mendukung pergerakan di bidang seni budaya dan konservasi lingkungan hidup. Sesuatu yang patut diacungi jempol. Karena berbagai pergerakan dan tindak tanduk fenomenalnya, majalah Rolling Stone Indonesia edisi Juli 2011 menganugerahkan penghargaan sebagai “The Hot Snack 2011”.
Sebagai sebuah produk Maicih turut melestarikan budaya Sunda. Maicih memiliki kepedulian terhadap pelbagai artefak dan ornamen seni dan budaya Sunda seperti bahasa Sunda, musik tradisional, tarian, pakaian, dan adat istiadat. Apalagi di zaman globalisasi seperti ini nilai-nilai keluhuran Sunda seperti itu sudah mulai luntur dan ditinggalkan.
Maicih ingin melestarikan nilai-nilai luhur Sunda. Bagi Maicih, konsep memadukan kebudayaan Sunda merupakan jawaban akan rasa tanggung jawabnya lahir di Tanah Parahyangan. Beberapa kegiatan untuk menjaga seni tradisi Sunda yaitu dalam setiap kegiatannya Maicih selalu melibatkan para seniman tradisi Sunda seperti seniman Karinding dan Jaipongan dan seni budaya Sunda lainnya. Maicih juga turut mensponsori band Sarasvati yang kental dengan unsur Sunda-nya lewat lagam-lagam sinden pada musiknya. Kepedulian Maicih terhadap budaya Sunda membuat produk mereka berbeda dibandingkan dengan produk keripik lainnya.
Berawal dari perasaan rumasa (sadar diri) karena menyumbang sampah kertas dan plastik, Maicih kini menggiatkan diri untuk pergerakan menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitar. Maicih  memandang bahwa budaya Sunda memiliki keterkaitan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitar mereka.









Pembahasan dan Kesimpulan

Di tengah kesibukannya sebagai Presiden Maicih yang memimpin puluhan Jenderal Maicih, mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Maranatha itu menyempatkan berbincang dengan VIVAnews di kampusnya, Bandung, beberapa waktu lalu. Berikut petikan wawancaranya:

Kapan usaha Maicih berdiri?
29 Juni 2010. Baru setahun, jadi masih bayi lah ya ...

Modal awal?
Kalau diakumulasikan di awal, modal yang dipakai cuma Rp15 juta. Itu untuk bahan baku, dan membuat tungku penggorengan. Karena kami tidak menggoreng pakai kompor, jadi rasanya pasti beda.

Omset saat ini? 
Setiap bulan terus meningkat, dari omset yang hanya sedikit menjadi banyak. Saat ini, omset sebulan sudah menyentuh Rp4 miliar, dengan rata-rata per minggu lebih Rp750 juta. 

Kemampuan produksi?
Sekarang itu produksinya sudah sampai 75 ribu bungkus per minggu. Itu semua varian dari kripik, jeblak, gurilem. Dan, selalu habis.

Butuh berapa banyak bahan?
Kalau gurilem dan jeblak pake tepung tapioka jadi literan. Kalau keripik satu ton itu bisa jadi 4.000 bungkus. Seminggunya bisa produksi sampai 25 ribu bungkus. Suplier kami juga bingung, kok permintaan kami bisa lebih banyak dari pada pabrik-pabrik besar, hehehe ...

Harga jualnya?
Regulasi di Bandung, keripik level 3-5, gurilam dan jeblak itu Rp11 ribu, untuk keripik yang level 10 Rp15 ribu. Di luar Bandung, keripik level 3-5, gurilam dan jeblak Rp15 ribu, yang level 10 itu Rp18 ribu.



Nama Maicih darimana?
Maicih itu terlahir waktu saya masih kecil. Biasanya, kalau saya dibawa mama ke pasar, suka ada ibu-ibu tua pake ciput dengan baju alakadarnya. Setiap belanja dia ngeluarin dompet, bonus dari toko emas yang ada resletingnya untuk masukin receh. Mama saya bilangnya itu dompet Maicih.

Beberapa tahun lalu, saya ketemu ibu-ibu yang sosoknya menyerupai Maicih dalam memori saya. Ibu-ibu paruh baya yang pakaiannya tradisional. Ternyata dia bisa bikin bumbu kripik pedas. Lalu, saya bikin brand Maicih. Ternyata bisa bikin orang lain suka, karena nyeleneh.

.


Alasan pakai sosial media sebagai media pemasaran?
Awalnya, pemasaran Maicih melalui temen-teman saja. Temen SMA saya waktu itu beli, trus dia nge-tweet, "Maicih enak yah." Ya udah saya lalu fokus ke Twitter, running aja.

Ada banyak alasan kenapa pemasarannya hanya melalui Twitter dan Facebook. Selain gratis, promosi di Twitter bisa jadi gong karena kekuatan marketingnya dibuat orang-orang yang beli Maicih. Orang yang belum tahu Maicih akan bertanya dan mereka yang nge-tweet soal Maicih akan dengan antusias menjelaskan. 


Minggu, 03 November 2013

Proposal kewirausahaan2

Daftar Isi :
2.1 Kenapa sih kamu memilih usaha tersubut ?
4.1    SWOT dan TOWS
4.2    Modal Usaha    
4.3    Penentuan Harga Produksi
4.4     Laporan Laba Rugi
4.5     Perubahan Modal
4.6     Laporan Arus Kas
4.7     Neraca
Kesimpulan







BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Perusahaan
  
Disekitar kita banyak sekali makanan yang dijual murah. Namun, kualitas rasa dan kehigienisan nya tidak memperhitungkan nilai gizi. Dengan itu kami membuat makanan yang nilai gizinya cukup besar dan dapat di konsumsi oleh semua kalangan, baik Anak kecil maupun Orang dewasa.
 Oleh karna itu kami membuat sebuah usaha di bidang Makanan, yaitu Kue Bolu. dengan 2 macam rasa, yaitu Bolu Ketan item dan Bolu Coklat Meses. Karna usaha Kue Bolu merupakan Makanan yang tak asing lagi dan mudah diterima oleh Masyarakat umum. Sehingga kami tidak kesulitan dalam hal pemasaran. Juga meskipun banyak pesaing, DOUBLEL tidak takut untuk mengeluarkan harga yang relatif murah.


1.2 Alasan Pendirian

               Dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk diIndonesia  maka semakin banyak pula peluang usaha yang mesti disediakan oleh negara Indonesia, tetapi jika kita lihat sekarang ini peluang usaha sangat sedikit dan akibatnya masih sangat banyak penduduk Indonesia yang belum bekerja atau pengangguran oleh sebab itu kami mendirikan sebuah usaha yang kami mulai dari kecil kecilan dan berharap akan besar dan dapat mempekerjakan masyarakat Indonesia yang masih pengangguran. Dengan begitu kami dapat membantu dalam hal perubahan negara skaligus mengambil keuntungan dari sini seperti pribahasa “Skali dayung dua pulau terlampauwi”.

1.3 Sejarah Usaha

Kelezatan Bolu ternyata tidak hanya berhasil memikat lidah masyarakat luas,makanan ini ternyata juga memberikan sejarah penting bagi Hj.Sumiwiludjeng dan suaminya H.sjukur Bc.Ap dalam mengawali kisah suksesnya Menjalankan binis rumahan. Tentu anda sudah tidakasing lagi bila mendengar produk yang dulu dikenal sebagai oleh-oleh khas bandung. Sekarang digerai dan tokonya sudah bisa diperoleh dikota-kota besar lainnya seperti jogjakarta, Surabaya,Medan. Namun  siapa sangka bila kesuksesan amanda yang kini telah berhasil membuka gerai diberbagai kota sampai memiliki pabrik kue, berasal dari bisnis rumahan yang dulunya hanya dikerjakan sumi dan dibantu anggota keluarganya. Mengalami bisnis sesusai dengan minat dan bakat, memang merupakan alternatif tepat untuk bisa sukses menjalankan sebuah bisnis.Bermodalkan kemampuan memasak yang didapatkan sumi ketika mengenyak pendidikan kesejahteraan dan keluarga di IKIP jakarta, ia menjalankan bisnis katering rumahan dengan menerima pesanan kue dan makanan untuk acara-acara tertentu. Diakhir tahun 1999 sumi mencoba resep kue bolu yang diodapatkan dari salah seorang saudaranya. Ia mencoba resep ntersebut hingga berulang-ulang, sampai akhirnya menemukan takaran yang pas untuk bolu kukus tersebut. Dibantu oleh putra sulungnya Joko Ervianto Beserta istrinya (Atin) Sumi menawarkan bolukukus cokelat tersebut sebagai salah satu menu diketering mereka. Berkat kelezatan dan cita rasa bolu kukus cokelat yang unik,produk tersebut dengan mudahnya diminati para konsumen. Melihat permintaan pasar akan produk tersebut sangatlah bagus, pada tahun 2000keluarga sumi memutuskan  untuk membuka usaha bolu kukus dengan menggunakan mereka Daouble. Nama tersebut merupakan singkatan dari  gabungan dua nama orang tuanya.Langkah awal memasarkan bolu kukus yang dibayangkan sumi beserta anak dan mantunya.

BAB II
LANDASAN TEORI



2.1 Kenapa sih kamu memilih Usaha tersebut ?


                Dengan adanya peluang usaha yang besar kami langsung mengambil kesempatan peluang tersebut dan langsung mengambil keputusan untuk mendirikan sebuah usaha yaitu bolu. Kenap kami memilih usaha bolu yaitu karna menurut kami bolu itu sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas jdi tidak terlalu sulit dalam hal pemasarannya dan bolu juga mudah untuk divariasikan semacam campuran rasa coklat dan keju. Selain itu bahan baku bolu juga tidak terlalu mahal dan dapat dipakai untuk 2 atau 3 kali pembuatan bolu.


2.2  Struktur Usaha



2.3 Target dan Segmentasi Pasar


·         Geografi
              Bolu “empuk” ini ditawarkan atau dijual di daerah Bekasi atau Kalimalang khususnya di Kampus tercinta kita Universitas Gundarma Kalimalang. Karena banyaknya makanan yang kurang sehat maupun kurang higenis kami membuat makanan yang sehat, dibuat sendiri dengan komposisi yang berkualitas, tidak dijual di sembarang tempat sehingga makanan yang kita jual higenis dengan harga terjangkau oleh semua kalangan.



·         Demografi
              Segmentasi ini tidak terlalu bermasalah, karena bolu sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan sudah akrab dilidah masyarakat Indonesia



2.4 Strategi Pemasaran


1. Perkenalan Bisnis pada Masyarakat
    Produk yang kami buat ini termasuk makanan tradisional Indonesia yang sudah jelas diminati oleh banyak masyarakat Indonesia. Meskipun makanan ini termasuk makanan tradisional yang rasanya hanya satu rasa tetapi kami berinovasi untuk membuat banyak rasa seperti keju, coklat. Dan tentunya makanan ini mengandung vitamin serta nilai gizi yang cukup besar. Dilihat dari harganya pun relative terjangkau. Produk kami bernama “Bolu Empuk” seperti jenis-jenis kue basah dan tentunya tidak memakai bahan pengawet.


2. Membangun jaringan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
    Bahan baku “Bolu Empuk” adalah terigu, telur, gula pasir, mentega, susu, dan pengembang kue. Dan kami pun sangat menerima kritik dan saran dari konsumen serta kami bersedia mengikuti workshop, agar mengembangkan jaringan dan relasi.


3. Menciptakan Inovasi pada Desaign yang Ditawarkan
    Bolu dengan berbagai macam variant rasa dan bentuk


4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
    Kami berencana untuk mempromosikan produk kami bukan secara langsung menawarkan kepada konsumen tetapi juga mendistribusikan ke warung-warung terdekat.
   



BAB III
Analisa Masalah


3.1 Masalah
            Dalam berbisnis kita tidak lepas dari masalah ataupun kendala. Namun didalam masalah itu sering kali terdapat peluangan  yang besar untuk menumbuhkan suatu bisnis. Bigitu pula kira-kira salah satu nasehat bijak dalam menghadapi masalah bisnis. Disadari ataupun tidak suatu bisnis selalu mempunyai masalah yang mengganjal perjalanan bisnis tersebut. Begitu juga dengan bisnis kami yaitu “toko bolu” . Setelah menelaah dan meriset permasalahan bisnis yang sangat sulit untuk dicegah yaitu munculnya para pengusaha baru yang artinya semakin banyaknya pula pesaing usaha.

3.2 Modal
             Dalam pengertian yang standar, modal biasanya menyangkut keseluruhan dana awal yang dibutuhkan agar operasional perusahaan berjalan. Didalamnya meliputi dana untuk pembelian produk atau baham baku produk, semua investasi alat produksi dan alat bantu kerja, ditambah biaya operasional selama perusahaan belum menghasilkan uang. Menyangkut pembelian produk atau bahan bakunya ( bila memang dilakukan proses produksi), umumnya kita sepakat memasukkannya sebagai modal bisnis. Tetapi untuk alat produksi dan alat bantu kerja, kadang kita sudah memilikinya sebagian dan hanya sebagian saja yang harus membeli langsung.

3.3 Lokasi Pemasaran
            Jika kita liat penjualan terbesar kue bolu berada dibandung sebab penjualan kue kering sangat banyak disana. Dan itu  menjadi peluang usaha atau kesempatan bagi wirausaha dijakarta atau bekasi yang ingin memulai usaha kue bolu selain mudah dalam permbuatannya bolu jga sudah banyak dikenal. Untuk itu kami mencoba menjual bolu kue bolu didaerah bekasi khususnya  kampus Universitas Gunadarma. Dan setelah kami coba memasarkan disana ternyata respond mahasiswa disana sangat baik dan produk kami sangat laku disana dan kami berencana mengembangkan usaha kami ini tidak hanya di Univ Gunadarma saja tetapi juga diluar lingkungan Univ Gunadarma seperti kewarung warung terdekat dan juga kami memulai memasarkan lewat media sosial (facebook,twitter,path,dll).
           

BAB IV
Pembahasan Masalah

4.1  SWOT

A.           STRENGTH (KEKUATAAN)
·         Harga relatif murah
·         Rasanya membuat konsumen tidak kecewa
·         Tanpa bahan pengawet


B.   WEAKNESS(KELEMAHAN)
·         Jangkauan pemasaran masih terbatas
·         Porsi sedikit
C.   OPORTUNITIES (PELUANG)
·         Minat tinggi konsumen akan makanan sehat dan murah
·         Makanan yang tidak sembarang tempat dijual
D.   THREATS (ANCAMAN)
·         Banyak pesaing yang menjual produk yang sama
·         Banyaknya pesaing yang menetapkan harga murah


4.2 TOWS


A.           SO
·         Menjual dengan harga yang murah
·         Mempertahankan kebersihan makanan


  1. WO
·         Menjaga bahan baku produk
·         Mempertahankan komposisi bahan
  1. ST
·         menjaga keorisinilan rasa dan meningkatkan kualitas produk  





  1. WT
·         Konsisten terhadap rasa
·         Mencoba inovasi baru
               


4.3 Modal Usaha


Modal Usaha


Modal Universitas Gunadarma
400000
Modal Daouble
2000


4.4  Penentuan Harga Produksi


Bulan 1
Biaya bahan baku bolu ketan item
NO
KETERANGAN
JUMLAH
UNIT
HARGA SATUAN
HARGA TOTAL
1
Tepung Terigu
1
kg
7000
7000
2
Gula
1
kg
12000
12000
3
Telur
30
butir
1200
36000
4
Mentega
5
pcs
5700
28500
5
Susu Bubuk
10
pcs
2000
20000
6
Ketan item
4
pcs
15000
60000
7
Pengembang
1⁄2
ons
4000
4000
8
Vanili
12
pcs
500
6000
9
Mentega Putih
1⁄4
kg
15000
15000
10
Susu Kental
5
pcs
1000
5000
11
Gula Halus
1
pcs
4000
4000














Total Biaya Bahan Baku






197500





Biaya bahan baku bolu meses
NO
KETERANGAN
JUMLAH
UNIT
HARGA SATUAN
HARGA TOTAL
1
Tepung Terigu
1
kg
7000
7000
2
Gula
1
kg
12000
12000
3
Telur
30
butir
1200
36000
4
Mentega
5
pcs
5700
28500
5
Susu Bubuk
10
pcs
2000
20000
6
Ceres
1⁄4
kg
15000
15000
7
Pengembang
1⁄2
ons
4000
4000
8
Vanili
12
pcs
500
6000
9
Mentega Putih
1⁄4
kg
15000
15000
10
Susu Kental
5
pcs
1000
5000
11
Gula Halus
1
pcs
4000
4000














Total Biaya Bahan Baku






152500

4.5 Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
Kelompok Usaha Daouble



Pendapatan                                       Bulan ke-1                                          Bulan ke-2
Pendapatan Tunai
                                           Rp 800.000                                          Rp 800.000
Pendapatan Piutang Usaha
                        
Total Pendapatan                                                            Rp 800.000                                          Rp 800.000


Biaya – biaya :
  Biaya Bahan Baku & Penolong                  Rp 391.000                                          Rp 391.000
  Biaya Pemasaran
  Pengembalian Dana                                      Rp   67.000                                           Rp   67.000
  Bergulir
  Biaya Administrasi                                         Rp    8.000                                            Rp     8.000
  Biaya Cetak Laporan                                     Rp.   3.000                                            Rp.    3.000
Total Biaya Operasional                                                Rp 469.000                                          Rp 469.000                         
Laba/Rugi(+/-)                                                                  Rp 331.000                                          Rp  331.000


Bagi Hasil Danlir Cake                                                    Rp 248.250                                          Rp  248.250
(75%)
Gunadarma (25%)                                                           Rp   82.750                                           Rp    82.750

4.6 Perubahan Modal


Laporan Perubahan Modal
Kelompok Usaha Daouble



Deskripsi
Bulan ke-1
Bulan ke-2




a. Modal Awal


Rp 402.000


Rp 650.250
Laba
Rp 248.250


Rp 248.250


Prive








Total


Rp 248.250


Rp 248.250
b. Modal Akhir


Rp 650.250


Rp 898.500











4.7 Laporan Arus Kas



LAPORAN ARUS KAS
DAOUBLE
Periode 1




KETERANGAN
JUMLAH
TOTAL
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi




Aliran Kas Masuk




Penerimaan penjualan Tunai Bolu Keju
Rp. 400.000


Penerimaan Penjualan Tunai Bolu Meses
Rp. 400.000


Penerimaan Piutang Usaha




Jumlah


Rp. 800.000
Aliran Kas Keluar




Biaya Bahan Baku & penolong Kue Bolu Keju
Rp. 218.000


Biaya Bahan Baku & Penolong Kue Bolu Meses
Rp. 173.000


Biaya Pemasaran




Biaya Cetak laporan
Rp. 3.000


Biaya Administrasi
Rp. 8.000


Jumlah


Rp. 402.000
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi


Rp. 398.000
Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan




Aliran Kas Masuk




Modal Gunadarma
Rp. 400.000


Modal Kelompok
Rp 2000


Jumlah


Rp. 402.000
Modal Aliran Kas Keluar




Pengembalian Gunadarma
Rp. 67.000


Pembagian Laba ke Gunadarma
Rp. 82.750


Jumlah


Rp. 149.750
Aliran Bersih dari Aktivitas Pendanaan


Rp. 252.250
Kenaikan Bersih Kas Selama Periode Pertama


Rp. 650.250
Saldo Bulan Pertama




Saldo Akhir Bulan Pertama


Rp. 650.250


4.7 Neraca



DAOUBLE
Laporan Neraca
Periode Bulan Pertama






AKTIVA


PASSIVA


Aktiva Lancar


Hutang Lancar


Kas
Rp 650.250
Hutang Ke Gunadarma
Rp 400.000
Piutang Usaha






Total Aktiva Lancar
Rp 650.250
Total Hutang
Rp 400.000








Aktiva Tetap


Modal



Peralatan


Modal Danlir Cake
Rp 2000
Perlengkapan


Laba
Rp 248.250
Total Aktiva Tetap


Total Modal










Total Aktiva
Rp 650.250
Total Passiva
Rp 650.250



BAB V
KESIMPULAN

            Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian perusahaan saya dirikan dapat dikabulkan. pembuatan proposalini bertujuan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang dalam dunia usaha. Dan pendirian usaha ini saya menyimpulkan bahwa berdirinya perusahaan ini untuk memenuhi kenbutuhan masyarakat dalam hal makanan ringan.